KOTA SORONG – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Papua Barat Daya resmi membuka kantor barunya di kawasan Sorong Manoi, Jumat sore. Acara peresmian berlangsung sederhana namun penuh makna dengan kehadiran kader, simpatisan, serta tamu undangan dari berbagai unsur masyarakat.
Ketua DPW PSI Papua Barat Daya, Wali Kota Sorong Septinus Lobat, hadir langsung memimpin prosesi peresmian. Didampingi Wakil Ketua DPW sekaligus Wakil Wali Kota Sorong, H. Ansar Karim, keduanya disambut hangat kader partai, simpatisan, serta tamu yang telah hadir lebih dahulu di lokasi.

Terlihat hadir pula Ketua DPC Partai Buruh Kota Sorong, Syarif Nari, sejumlah pimpinan partai politik, tokoh OKP/OKPI di Kota Sorong, beberapa anggota DPRK Kota Sorong, serta unsur TNI dan Polri. Kehadiran lintas elemen ini memberi warna tersendiri pada momen peresmian yang menandai semangat baru perjalanan PSI di Papua Barat Daya.
Sebelum prosesi pengguntingan pita, Ketua DPW PSI Papua Barat Daya Septinus Lobat menyampaikan permohonan doa restu. “Kami memohon doa dan dukungan dari bapak ibu, para simpatisan, serta seluruh tamu undangan. Terlebih dari tanah yang kita pijak, tanah Malamoi, semoga langkah kita mendapat ridho dan membawa manfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Setelah pengguntingan pita, rombongan dan undangan langsung diarahkan memasuki gedung kantor baru yang kini resmi difungsikan sebagai pusat kegiatan partai. Kantor tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat konsolidasi kader, tetapi juga akan dibuka sebagai kantor aspirasi masyarakat.
Dalam keterangannya, Septinus Lobat menegaskan bahwa PSI tidak boleh hanya hadir dalam pesta politik, tetapi juga wajib menjawab persoalan nyata warga Kota Sorong dan Papua Barat Daya pada umumnya. Ia menyoroti dua isu penting yang setiap hari dirasakan warga: banjir dan sampah.
“Masalah banjir dan sampah adalah keluhan yang sering kita dengar dari warga. Ini pekerjaan rumah yang harus ditangani dengan serius, karena menyangkut kesehatan, kenyamanan, dan wajah kota kita. PSI melalui kepemimpinan di Kota Sorong berkomitmen mencari solusi konkret bersama seluruh pihak,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyinggung soal pendidikan. Program sekolah gratis yang sudah berjalan di Kota Sorong, kata Septinus, tidak boleh berhenti di sini saja. “Sekolah gratis sudah kita jalankan di Kota Sorong, manfaatnya dirasakan banyak orang tua. Karena itu, kita ingin dorong supaya ini bisa berlaku di semua kabupaten/kota di Papua Barat Daya. Tidak boleh ada anak kita yang tertinggal hanya karena urusan biaya,” jelasnya.